5 Tips Hemat BBM sebelum Melakukan Perjalanan

[lihat.co.id] - Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi menimbulkan kekhawatiran efek domino terhadap harga-harga barang lain yang menjadi kebutuhan pokok. Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku sedang memikirkan dua opsi mengatasi defisit anggaran akibat subsidi bahan bakar minyak.

Muncul kemungkinan bahwa pemerintah akan menaikkan harga jual premium menjadi sangat besar. Pastinya kita harus menerima jika telah ditetapkan harga BBM harus naik. Namun sekarang bagaimana harus menyikapinya agar anggaran biaya rumah tangga tidak membengkak akibat BBM naik.

Menyikapi kenaikan BBM, Jusri Pulubuhu, Praktisi & Pemerhati Road Safety – Lead Driving & Motorcycle Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) – Crash Free International memberikan tipsnya menghemat BBM. Berikut 5 Tips Hemat BBM sebelum Melakukan Perjalanan
yang dikutip dari otosia.

Perilaku Eco Driving/Riding
Melakukan ekonomisasi tidak saja ketika sedang berkendara tapi dapat diawali dari saat merencanakan sebuah perjalanan, termasuk paska perjalanan. Untuk memaksimalkan hasil ekonomisasi ini motorist dan pengemudi harus memiliki konsep perilaku Eco Driving/Riding yang harus menjadi bagian kehidupan sehari-harinya.

Konsep tersebut di atas merupakan kombinasi perilaku pra-perjalanan dan teknik mengemudi ekonomis yang sering disebut dengan Eco Driving/Riding, yaitu sebuah cara mengemudi yang menghasilkan penghematan konsumsi BBM. Kemudian pengurangan emisi gas buang, pengurangan polusi udara, menambah umur pakai part, dan pengurangan potensi risiko kecelakaan,

[lihat.co.id] - Ini dapat terlihat dari perilaku pengemudi/pengendara yang dapat memaksimalkan fitur-fitur teknologi yang tersedia pada kendaraannya, mengemudi dengan halus, dan nyaman. Jika kesemuanya ini dilakukan dapat menghemat konsumsi BBM sampai 5 hingga10 persen.

Merencanakan perjalanan
Bukan asal bergerak, dalam kondisi harga BBM yang tinggi, ekonomisasi diawali dari perencanaan perjalanan. Berikut tips dan trik yang dapat dilakukan,

1. Kepentingan
[lihat.co.id] - Biasakan bertanya kepentingan sebuah perjalanan yang akan dilakukan, bisakah diganti dengan opsi menelpon atau diganti dengan opsi mengirimkan SMS, email, BBM-an (Blackberry messenger).

Jika memungkinkan ditunda pada jam-jam yang tidak sibuk, menghindari kemacetan ketimbang harus bertemu atau melakukan perjalanan pada saat tersebut. Intinya urgensi sebuah perjalanan harus menjadi pertimbangan.

2. Kendaraan
[lihat.co.id] - Mulai membiasakan untuk menetapkan selain kendaraan pribadi, moda transportasi umum, transportasi perusahaan (shuttle) sebagai opsi. Moda transportasi umum dalam kota yang kian memadai seperti trans Jakarta, KRL, shuttle bus sudah dapat menjadi pertimbangan bagi rute -rute komuter (rumah – kantor pp) dapat dipilih sesekali.

Jika fleksibilitas moda transportasi umum tersebut terbatas maka, kendaraan pribadi dapat menjadi opsi terakhir. Sebaiknya Anda mempertimbangkan fasilitas shuttle bus yang disediakan perusahaan, walaupun konsekwensi terbatasnya fleksibilitas harus menjadi pilihan.

3. Rute
[lihat.co.id] - Jika opsi terakhir kendaraan pribadi adalah opsi terbaik, maka biasakan untuk memilah-milah rute untuk memilih jalan terbaik. Kadang rute melebar dengan jarak yang lebih panjang memberikan hasil ekonomisasi pada konsumsi BBM kendaraan.

Rute sepi dan lenggang akan memberikan penghematan BBM ketimbang rute pendek namun memiliki waktu tempuh lebih lama, beban kerja mesin semakin berat. Rute stop and go di dalam kota akan menguras energi mesin lebih besar yang berdampak konsumsi BBM meningkat.

4. Waktu
[lihat.co.id] - Waktu vs kemacetan seakan 11 – 12. Anda harus memperhatikan jam-jam sibuk pada rute komuter Anda ataupun pada rute perjalanan yang akan dilalui. Memelihara kebiasaan ini akan sangat menguntungkan baik dari ekonomisasi BBM maupun tindakan antisipasi terhadap peluang kecelakaan.
5. Sharing
[lihat.co.id] - Memulai untuk mempertimbangkan kebiasaan sharing transportasi pada rute-rute komuter (rumah – kantor, rumah – sekolah, rumah - kampus). Saat ini pola sharing transportasi di kota-kota besar seperti Jakarta, 
Surabaya dan Bandung sudah tidak asing lagi dimana beberapa orang yang berada disuatu area bersama-sama berangkat ke kantor dengan memikul biaya BBM secara bersama atau memberikan uang pengganti kepada pemilik kendaraan yang dikeroyok untuk digunakan.

Bahkan ada yang sudah mulai berinisiatif melakukan email broadcast untuk menyediakan fasilitas sharing transportasi dengan menyebutkan rute -rute perjalanannya hingga pick-up points yang dilalui dengan uang pengganti perbulannya.

Ide sharing transportasi juga dapat dilakukan pada sebuah keluarga dengan cara menginformasikan sebuah rencana perjalanan kepada seluruh anggota keluarga. Bilamana ada rencana perjalanan yang beda sedikit jam perjalanannya maka perjalanan tersebut dapat digabungkan.

Korporasi-korporasi sudah sepatutnya melakukan manajemen sharing transport ini didalam mengatur perjalanan bisnis mereka.