Harus Dibongkar, Kapal Cheng Ho di Semarang
Penataan drainase di Kota Semarang, Jawa Tengah, mengharuskan pihak pengelola kapal di depan kelenteng Tay Kak Sie untuk membongkar bangunan replika kapal Cheng Ho yang berdiri kokoh di tepi Kali Semarang.
Selama ini, kapal Ceng Ho dibangun sejak 2005 dan menghabiskan dana swadaya masyarakat Rp 1,5 miliar.
Ketua Panitia Khusus Rancangan Perda Penanganan Drainase Kota Semarang, Agung Budi Margono, Senin (6/5/2013), menyebutkan, daerah aliran sungai maupun alur sungai harus bersih dan bebas dari bangunan apa pun apabila menghendaki Kota Semarang bagian utara bebas banjir hujan maupun banjir rob.
"Drainase saluran dan sungai di Kota Semarang sudah parah kerusakannya. Di samping itu, sampah menumpuk di alur sungai di mana-mana," kata Agung B Margono di Semarang, Jawa Tengah.
Agung BM juga menyatakan, upaya penanganan banjir harus dimulai dari pembersihan seluruh sungai dari kendala penghambat arus aliran air.
Baik dari kendala bangunan liar, bangunan yang menganggu arus sungai, maupun dari sampah dan sedimentasi dasar sungai.
Replika kapal Cheng Ho dibangun atas prakarsa warga awalnya sebagai penanda perayaan 600 tahun pendaratan Laksamana Cheng Ho di Semarang.
Kapal itu dibuat dari dasar bangunan tembok dengan konstruksi bangunan kayu bingkarai dan baja. Kapal permanen tersebut memiliki panjang 41 meter, lebar 12 meter, dan tinggi badan kapal 3 meter.
Untuk mengembangkan layar, dibuat penyangga dari besi. Selama ini, kapal ini melengkapi tujuan wisata bagi para turis domestik dan turis Asia yang berkunjung ke kawasan Pecinan di Kota Semarang, dengan destinasi Kelenteng Tay Kak Sie.
Kapal didesain dan dibangun agar mampu bertahan hingga 10 tahun.